Makanan diperlukan tubuh untuk memelihara kesehatan tubuh, beraktivitas,
tumbuh, dan berkembang. Namun tidak semua jenis makanan baik bagi tubuh.
Seperti purin yang ada didalam bahan pangan. Purin adalah unsur dari
makanan tertentu yang dimetabolisme menjadi asam urat dalam tubuh. Bagi
penderita asam urat, zat purin harus dibatasi asupannya. Jika tidak, tubuh akan
kelebihan asam urat. Akibatnya timbul gejala rasa nyeri pada persendian yang disebabkan
oleh terbentuknya
kristal putih dari asam urat di persendian.
kristal putih dari asam urat di persendian.
Penyakit
Asam Urat
Penyakit asam urat termasuk dalam golongan artitis gout atau
penyakit rematik. Penyakit ini disebabkan karena kadar asam urat (monosodium
urat) dalam darah jumlahnya berlebihan dan
menimbulkan penumpukan kristal asam urat. Apabila kristal terbentuk dalam
cairan sendi dan masuk ke dalam rongga sendi,
maka akan terjadi penyakit asam urat. Sedangkan Asam
urat terbentuk karena tubuh mengkonsumsi jenis makanan yang banyak mengandung purin.
Batasi
Asupan Purin
Salah satu cara agar terhindar dari penyakit asam urat, adalah menjaga kadar asam urat didalam darah pada posisi normal, yaitu 5-7
mg%. Batasan tertinggi untuk pria adalah 6,5 mg% sedangkan batasan tertinggi untuk wanita adalah 5,5
mg%. Di atas batasan ini, biasanya akan terjadi pengkristalan.
Dalam kondisi normal asupan purin biasanya mengandung 600-1.000 mg purin per
hari. Namun bagi penderita asam urat, kadar asupan purin harus dibatasi sekitar
100-150 mg purin per hari. Asupan purin ke
dalam tubuh tidak mungkin dihilangkan, karena hampir semua bahan pangan terutama sumber protein mengandung
purin. Namun asupan purin dapat dikontrol dengan cara memilih bahan makanan yang rendah kandungan purinnya.
Bahan Makanan yang mengandung purin dapat dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu :
Tinggi
Purin (150-1000 mg/100 g bahan makanan)
Ikan teri, jerohan, otak, daging angsa, burung dara, telur ikan, kaldu, sarden, ragi, alkohol dan makanan
yang diawetkan.
Sedang ( 50-100 mg/100 g bahan makanan)
Ikan tongkol, tenggiri, bawal, bandeng, daging sapi, daging
kambing, daging ayam, kerang, asparagus, kacang-kacangan, jamur, bayam, kembang
kol, buncis, kapri, tempe dan tahu.
Rendah
Purin (0-100 mg/100 g bahan makanan)
Nasi, roti, crackers, makaroni, keju, mie, telur, susu, sayuran dan buah buahan kecuali durian dan alpukat.
Atur
Pola Makan
Bagi penderita asam urat, pola makan/ diet yang harus diikuti
adalah memberikan kalori sesuai kebutuhan tubuh. Sedangkan karbohidrat
sebaiknya dari kabohidrat komplek seperti nasi, roti, singkong dan ubi. Hindari
karbohidrat sederhana seperti gula, permen, dan sirup. Fruktosa yang terdapat dalam karbohidrat sederhana dapat meningkatkan kadar asam urat.
Penderita asam urat harus menjalani diet rendah protein, Karena protein dapat meningkatkan asam urat, terutama protein hewani. Protein
diberikan 50-70 g per hari. Sedangkan sumber protein yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah
sumber protein nabati dan protein yang berasal dari keju, susu, dan telur.
Konsumsi lemak bagi para penderita asam urat juga harus dibatasi. Kelebihan lemak akan menghambat ekskresi asam urat melalui urine. Batasi konsumsi makanan yang
digoreng, penggunaan mentega, margarin dan santan. Ambang batas lemak yang
boleh dikonsumsi adalah 15 % dari total kalori/hari.
Penderita asam urat sebaiknya banyak minum air putih,
minimal 2.5 liter/hari. Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu mengeluarkan
asam urat melalui urine. Sedangkan brem, tape dan alkohol harus dijauhi. Bahan
makanan yang mengandung alkohol ini dapat meningkatkan asam laktat plasma, yaitu suatu asam yang
dapat menghambat pengeluaran asam urat dari dalam tubuh melalui urine.
Dengan memahami segala macam makanan penyebab asam
urat di atas dan mengatur pola makan, tentunya akan membantu anda dalam mencegah
serangan asam urat yang menyakitkan. Tetap jaga kesehatan, semoga bermanfaat.